makalah "hubungan interpersonal" mata kuliah psikologi sosial
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Tentunya kita telah mengetahui bahwa
manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan lingkungan sebagai sarana untuk
kehidupan sosialnya. Mereka tidak pernah dapat hidup sendiri di dunia, oleh
karenanya manusia tentu membutuhkan orang lain dan selalu berusaha
melakukan interaksi sosial dengan menjalin hubungan sosial dengan orang lain
untuk mencapai kebutuhan hidupnya.
Dalam kehidupan kita sehari-hari saja tentunya kita
mempunyai orang-orang yang dekat dengan kita. Entah itu sahabat, teman, kekasih
atau orang yang baru kita kenal. Hubungan kedekatan inilah yang dinamakna
dengan hubungan interpersonal. Hubungan antarpribadi ini menciptakan sikap dan
perilaku individu-individu tertentu yang berbeda. Ada yang saling menguntungkan,
atau sebaliknya justru merugikan, salah satu pihak.
Pada penulisan ini kami akan memaparkan apa yang dimaksud
dengan hubungan interpersonal itu, dan teori-teori apa saja yang menjelaskan tentang
hubungan interpersonal, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hubungan
tersebut termasuk apa saja penyebab berakhirnya suatu hubungan interpersonal.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut :
a. Apa pengertian hubungan
interpersonal ?
b. Sebutkan teori-teori yang menjelaskan tentang hubungan
interpersonal ?
c. Factor-faktor apa yang mempengaruhi
hubungan interpersonal ?
d. Jenis-jenis hubungan interpersonal ?
e. Tahap-tahap dalam hubungan
interpersonal ?
1.3 Metode penulisan
Metoe penulisan yang kami gunakan
adalah metode pengumpul data lewat media elktronik, atau media cetak
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah suatu hubungan antara diri
sendiri dengan orang lain atau hubungan antara satu induvidu dengan individu
lain karena adanya ketertarikan, kesamaan dan rasa timbal balik satu sama lain.
Dalam suatu kehidupan, tentunya kita harus saling mengenal orang lain yang
belum kita kenal, bahkan mungkin merasakan yang namanya jatuh cinta, hingga
mempunyai konflik yang membuat kita membenci seseorang. Hal demikian tersebut
adalah hal yang normal. Serta merupakan sifat alami manusia untuk membina suatu
hubungan dengan orang lain, baik itu individu, kelompok.
Hubungan
interpersonal adalah keadaan dimana kita berkomunikasi dengan orang lain, disini
kita tidak hanya menyampaikan apa yang ingin disampaikan tetapi juga menentukan
kadar hubungan interpersonalnya. Oleh karna itu hubungan interpersonal sangat
erat kaitannya dengan "komunikasi". Selain komunikasi yang dibutuhkan
ada salah satu dasar untuk membangun hubungan interpersonal adalah ketertarikan
dengan orang lain. Dalam buku Weiten (2011:527), telah dijelaskan bahwa
ketertarikan interpersonal (interpersonal attraction) adalah perasaan
positif terhadap orang lain. Inilah hal yang mendasari kita dalam berhubungan
dengan orang lain. Kita menjalin hubungan pertemanan, hubungan romantis, dan
lain-lain berdasarkan pada perasaan ini.
Hubungan intrapersonal dapat diartikan
sebagai penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri.
Jadi dapat diartikan bahwa Hubungan interpersonal adalah hubungan yang
membutuhkan pelaku atau personal lebih dari satu orang. Bahwa Hubungan
interpersonal adalah proses hubungan yang
berlangsung antara 2 orang atau lebih secara tatap muka. Hubungan
Interpersonal menuntut berhubungan komunikasi dengan orang
lain. Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik.
Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita dipahami, tetapi
hubungan di antara komunikan menjadi rusak. Anita Taylor mengatakan Komunikasi
interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal
barangkali yang paling penting. Untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan
interpersonal, kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi.
Komunikasi antarpribadi (interpersonal
communication) adalah komunikasi antara individu-individu (Littlejohn,
1999).
–
Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua
orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi
orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal, seperti
suami-isteri, dua sejawat, dua sahabat dekat, seorang guru dengan seorang
siswanya, dan sebagainya.
Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss (dalam
Deddy Mulyana, 2005) mengatakan ciri-ciri komunikasi diadik adalah:
–
Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat;
–
Peserta
komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara
verbal maupun nonverbal.
Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan
fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain,
karena kita dapat menggunakan kelima lat indera kita untuk mempertinggi daya
bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita. Sebagai komunikasi
yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi antarpribadi berperan
penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya
komunikasi tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya,
berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi,
ataupun lewat teknologi tercanggihpun. Jalaludin Rakhmat (1994) meyakini bahwa
komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh persepsi interpersonal; konsep diri;
atraksi interpersonal; dan hubungan interpersonal.
2.2 Teori-teori yang menjelaskan tentang hubungan interpersonal
Adapun
teori-teori yang menjelaskan tentang hubungan interpersonal adalah sebagai
berikut:
- Model pertukaran social.
Thibault
dan Kelley, pemuka dari teori ini menyimpulkan model pertukaran social sebagai
berikut:
“
Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu
secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan social hanya selama
hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”.
Hubungan
interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang berinteraksi
karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Artinya dalam hubungan
tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat positif) atau biaya (akibat
negatif) serta hasil / laba (ganjaran dikurangi biaya).
- Model peranan.
Dalam
model peranan hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara.
Dimana seseorang dapat melakukan tindakan sesuai dengan perannya dalam
kehidupan bermasyarakat.
- Model intraksional.
Model
ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu system. Setiap system
memiliki sifat-sifat structural, integrative, dan medan. Semua system terdiri
dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai
satu kesatuan
Hubungan
interpersonal akan berlangsung dengan baik apabila setiap individu bertindak
sesuai dengan peranannya (William C. Schultz).
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan interpersonal?
Dalam
suatu hubungan tentunya ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan
interpersonal tersebut. Diantaranya adalah:
- komunikasi efektif
Komunikasi
interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan antara pemangku kepentingan
terbangun dalam situasi komunikatif – interaktif dan menyenangkan.
- ekspresi wajah
Ekspresi
wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat menentukan penerimaan individu
atau kelompok. Kepekaan menangkap emosi wajah sangat menentukan kecermatan
tindakan yang akan diambil.
- Kepribadian
Kepribadian
sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin. Kepribadian
mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakter, dan perilaku
- Stereotyping
Stereotyping
merupakan cara yang banyak ditemukan dalam menilai orang lain yang dinisbatkan
pada katagorisasi tertentu
- kesamaan karakter personal
kita
akan cenderung menyukai seseorang karena mereka mempunyai kesamaan baik itu
sikap atau pun yang lainnya.
- Daya tarik
daya
tarik seseorang baik fisik maupun karakter sering menjadi penyebab tanggapan
dan penerimaan personal. Orang-orang yang memiliki daya tarik cederung akan
disikapi dan diperlakukan lebih baik, sopan dan efektif untuk mempengaruhi
pendapat orang lain. Daya tarik merupakan dasar dari pengalaman yang
menyenangkan pada seseorang. Daya tarik interpersonal yang menyenangkan
dihasilkan dari respon emosional yang positif, dimana ketertarikan kita pada
orang lain meningkat. Ketertarikan interpersonal adalah keinginan seseorang
untuk mendekati orang lain (Brehm&Kassin, 1993). Kemudian menurut (Brigham,
1991), ketertarikan interpersonal adalah kecenderungan untuk menilai seseorang
atau suatu kelompok secara positif, untuk mendekatinya, dan berperilaku secara
positif padanya. Daya tarik interpersonal merupakan salah satu faktor penentu
ketika seseorang ingin berhubungan dengan orang lain
- Ganjaran
Seseorang
akan lebih menyukai orang lain yang memberinya ganjaran berupa pujian, bantuan,
atau motivasi.
- Kompetensi
Setiap
orang memiliki kecenderungan atau tertarik kepada orang lain karena prestasi
atau kemampuan yang ditunjukkannya. Suatu saat seseorang akan membutuhkan
bantuan teknis dan bimbingan dari individu yang dipercaya dan mampu menumbuhkan
kerjasama untuk mendorong penyelesaian.
Dari
uraian diatas banyak sekali factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hubungan
interpersonal. Selain faktor-faktor diatas dijelaskan pula Factor-faktor
situasional yang mempengaruhi atraksi interpersonal dalam Rakhmat (2007:
79-129): yaitu,
- Daya tarik fisik, daya tarik fisik sering menjadi penyebab utama atraksi interpersonal.
- Ganjaran, kita menyenangi orang lain yang memberikan ganjaran pada kita, kita akan meneruskan interaksi jika kita mendapatkan keuntungan psikologis maupun ekonomis.
- Familiarity, yang artinya kenal baik. Jika kita sering berjumpa dengan orang lain asal tidak ada hal-hal lain, kita akan menyukainya.
- Kedekatan. Familiarity erat kaitannya dengan kedekatan. Orang cenderung menyenangi mereka yang lokasinya berdekatan.
- Kemampuan, kita cenderung menyenangi orang-orang yang memiliki kemampuan lebih tinggi dari pada kita, atau lebih berhasil dalam kehidupannya.
Dalam
suatu hubungan tidak saja ada pertemuan tetapi juga ada yang namanya
perpisahan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan perpisahan diantaranya adalah
Konflik, sudah tidak adanya kelekatan dalam suatu hubungan, sudah tidak adanya
kesepakatan bersama, dan ketidakpuasan dalam suatu hubungan.
Hubungan
interpersonal pada seseorang akan membantu mengembangkan keterampilan yang
dimiliki dalam bersosialisasi. Selain dapat mengembangkan keterampilan
sosialnya, seseorang melihat hubungan antar pribadi tersebut karena daya tarik
yang dimiliki oleh individu lainnya dalam menciptakan interaksi sosial. Hal ini
di perkuat melalui salah satu faktor yang berkaitan dengan hubungan
interpersonal yaitu daya tarik. Dalam hukum daya tarik dapat di jelaskan bahwa
cara pandang orang lain terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara
berpikir, bahasa dan tindakan yang khas.
2.4 Jenis-jenis Hubungan Interpersonal
1.Hubungan interpersonal berdasarkan jumlah
individu yang terlibat
Hubungan interpersonal berdasarkan jumlah individu yang
terlibat, dibagi menjadi 2, yaitu
hubungan diad dan hubungan triad. Hubungan diad merupakan hubungan atara
dua individu. Kebanyakan hubungan kita dengan orang lain bersifat diadik.
William Wilmot mengemukakan beberapa ciri khas hubungan diad, dimana setiap
hubungan diad memiliki tujuan khusus, individu dalam hubungan diad menampilkan
wajah yang berbeda dengan ‘wajah’ yang ditampilkannya dalam hubungan diad yang
lain, dan pada hubungan diad berkembang pola komunikasi (termasuk pola
berbahasa) yang unik/khas yang akan membedakan hubungan tersebut dengan
hubungan diad yang lain. Sedangkan hubungan triad merupakanhubungan antara tiga
orang. Hubungan triad ini memiliki ciri lebih kompleks, tingkatkeintiman/
kedekatan antara individu lebih rendah, dan keputusan yang diambil lebih
didasarkan voting atau suara terbanyak (dalam hubungan diad, keputusan diambil
melalui negosiasi).
2.Hubungan interpersonal berdasarkan
tujuan yang ingin dicapai
Hubungan interpersonal berdasarkan tujuan yang ingin
dicapai, dibagi menjadi 2, yaitu hubungan tugas dan hubungan sosial. Hubungan
tugas merupakan sebuah hubungan yang terbentuk karena tujuan menyelesaikan
sesuatu yang tidak dapat dikerjakan oleh individu sendirian. Misalnya hubungan
antara pasien dengan dokter, hubungan mahasiswa dalam kelompok untuk
mengerjakan tugas, dan lain-lain. Sedangkan hubungan sosial merupakan hubungan
yang tidak terbentuk dengan tujuan untuk menyelesaikan sesuatu. Hubungan ini
terbentuk (baik secara personal dan sosial). Sebagai contoh adalah hubungan dua
sahabat dekat, hubungan dua orang kenalan saat makan siang dan sebagianya.
3.Hubungan interpersonal berdasarkan
jangka waktu
Hubungan interpersonal berdasarkan jangka waktu juga dibagi
menjadi 2,yaitu hubungan jangka pendek dan hubungan jangka panjang. Hubungan
jangka pendek merupakan hubungan yang hanya berlangsung sebentar. Misalnya
hubungan antara dua orang yang saling menyapa ketika bertemu di jalan.
Sedangkan hubungan jangka panjang berlangsung dalam waktu yang lama. Semakin
lama suatu hubungan semakin banyak investasi yang ditanam didalamnya (misalnya
berupa emosi atau perasaaan, materi, waktu, komitmen dan sebagainya). Dan
karena investasi yang ditanam itu banyak maka semakin besar usaha kita untuk
mempertahankannya.
4.Hubungan interpersonal yang
didasarkan atas tingkat kedalaman atau keintiman
Hubungan interpersonal yang didasarkan atas tingkat
kedalaman atau keintiman, yaitu hubungan biasa dan hubungan akrab atau intim.
Hubungan biasa merupakan hubungan yang sama sekali tidak dalam atau impersonal
atau ritual. Sedangkan hubungan akrab atau intim ditandai dengan penyingkapan
diri (self-disclosure). Makin intim suatu hubungan, makin besar kemungkinan
terjadinya penyingkapan diri tentang hal-hal yang sifatnya pribadi. Hubungan
intim terkait dengan jangka waktu, dimana keintiman akan tumbuh pada jangka
panjang. Karena itu hubungan intim akan cenderung dipertahankan karena
investasi yang ditanamkan individu di dalamnya dalam jangka waktu yang lama
telah banyak. Hubungan ini bersifat personal dan terbebas dari hal-hal yang
ritual.
2. 5 Tahap-Tahap
Hubungan Interpersonal
1. Pembentukan
Pembentukan disini dimaksudkan adalah tahap-tahap perkenalan. Disini masing-masing individu saling menangkap dari reaksi pihak lain. mereka saling berusaha menggali identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. misalnya : bila kita berkenalan dengan orang lain, kita biasa nya bertanya-tanya tentang asal nya darimana, usianya brapa, pekerjaan apa, atau sekolahnya dimana. bila terdapat kesamaan, maka kita cukup mudah untuk melanjutkan hubungan dan komunikasi.
2. Peneguhan Hubungan
Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terperlihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan. Faktor kedua adalah kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan bilamana. Jika dua orang mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakah yang harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan, dan siapakah yang dominan. Konflik terjadi umumnya bila masing-masing ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah.
3. Pemutusan Hubungan
Menurut R.D. Nye, setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat menyebabkan pemutusan hubungan, yaitu:
a. Kompetisi
Pemutusan hubungan "kompetisi" bisa terjadi pada hubungan interpersonal, mengapa? karena biasanya salah satu dari pihak-pihak yang melakukan hubungan interpersonal ini akan berusaha memperoleh sesuatu dengan mengorbankan pihak lain.
b. Dominasi
Mendominasi dalam setiap hubungan pun tidak baik karena mungkin saja pihak lain itu akan merasa hak-hak nya dilanggar dan merasa terkekang dengan dominasi salah satu pihak.
c. Kegagalan
Masing-masing pihak akan saling menyalahkan apabila terjadi kegagalan dalam mencapai suatu tujuan bersama.
d. Provokasi
dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan yang lain.
e. Perbedaan Nilai
dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut dan telah mereka sepakati.
1. Pembentukan
Pembentukan disini dimaksudkan adalah tahap-tahap perkenalan. Disini masing-masing individu saling menangkap dari reaksi pihak lain. mereka saling berusaha menggali identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. misalnya : bila kita berkenalan dengan orang lain, kita biasa nya bertanya-tanya tentang asal nya darimana, usianya brapa, pekerjaan apa, atau sekolahnya dimana. bila terdapat kesamaan, maka kita cukup mudah untuk melanjutkan hubungan dan komunikasi.
2. Peneguhan Hubungan
Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terperlihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan. Faktor kedua adalah kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan bilamana. Jika dua orang mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakah yang harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan, dan siapakah yang dominan. Konflik terjadi umumnya bila masing-masing ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah.
3. Pemutusan Hubungan
Menurut R.D. Nye, setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat menyebabkan pemutusan hubungan, yaitu:
a. Kompetisi
Pemutusan hubungan "kompetisi" bisa terjadi pada hubungan interpersonal, mengapa? karena biasanya salah satu dari pihak-pihak yang melakukan hubungan interpersonal ini akan berusaha memperoleh sesuatu dengan mengorbankan pihak lain.
b. Dominasi
Mendominasi dalam setiap hubungan pun tidak baik karena mungkin saja pihak lain itu akan merasa hak-hak nya dilanggar dan merasa terkekang dengan dominasi salah satu pihak.
c. Kegagalan
Masing-masing pihak akan saling menyalahkan apabila terjadi kegagalan dalam mencapai suatu tujuan bersama.
d. Provokasi
dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan yang lain.
e. Perbedaan Nilai
dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut dan telah mereka sepakati.
Komentar
Posting Komentar