contoh judul proposal penelitian (saya)
A.
LATAR
BELAKANG
Pembangunan
suatu negara tentunya berasal daripada sumber daya yang ada di negara tersebut,
baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya. Mengambil dari sumber
daya alampun banyak jenisnya, salah satunya adalah jenis sumber daya alam untuk
pariwisata. Dapat dipastikan bahwa semua orang pernah melakukan sebuah kegiatan
wisata, bidang pariwisata dewasa ini dijadikan keunggulan di berbagai daerah
lain,karena dinilai selain dapat mengembangkan dan memajukan laju perekonomian
suatu daerah dapat pula sebagai suatu sarana dalam mempromosikan akan potensi
dan budaya asli suatu daerah tersebut.
Dalam
rangka mengembangkan potensi-potensi sumber daya pariwisata yang ada di suatu
daerah baikk itu sumber daya manusia seperti adanya sebuah kegiatan tentang
pembelajaran budaya, lingkungan hidup yang tradisional maupun sumber daya alam
yang ada seperti memaksimalkan potensi-potensi sumber daya alam pariwisata
seperti adanya tempat sejarah, situs budaya, pantai dan lain sebagainya itu
merupakan tugas daripada masyarakat yang ada di daerah tersebut.
Besarnya
peranan keberadaan pariwisata di suatu daerah salah satunya adalah dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat yang berada
disekitar objek-objek pariwisata. Tetapi pada kenyataannya pihak pengelola
pariwisata dalam hal ini adalah pihak pemerintah melalui dinasnya seakan
memiliki suatu kendala dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam mengelola
pengembangan pariwisata, salah satu factor kendalanya yaitu adanya kepemimpinan
yang secara tidak langsung dapat
mempengaruhi kinerja pegawainya.
Dimana
peranan seorang pemimpin penting untuk mencapai tujuan organisasi yang
diinginkan termasuk organisasi pemerintahan di Dinas Pariwisata dan Ekonmi
Kreaif Kab.Ciamis terutama berkaitan dengan peningkatan kinerja pegawai dalam
melaksanakan pekerjaannya. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing
dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.
Menurut
Kerlinger dan Padhazur (2002) faktor kepemimpinan mempunyai peran yang sangat
penting dalam meningkatkan kinerja pegawai karena kepemimpinan yang efektif
memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai
tujuan-tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan yang efektif dibutuhkan pemimpin
untuk dapat meningkatkan kinerja semua pegawai dalam mencapai tujuan organisasi
sebagai instansi pelayanan publik. Dengan demikian, gaya kepemimpinan dapat
menjadi pedoman yang baik dalam peningkatan kinerja pegawai
Berdasarkan
pengalaman penulis pada waktu mengunjungi kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Kab.Ciamis dalam rangka melakukan penilitian ke lapangan, memandang
bahwa masih kurangnya kurang tegasnya pimpinan yang baik dalam upaya
peningkatan kinerja pegawai yang baik pula di Kantor Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Kab.Ciamis seperti dinilai adanya peranan penting pimpinan
dalam menunjang keberhasilan pencapaian strategi, kemudian dilihat kurang berkembangnya
potensi-potensi sumber daya pariwisata yang baik oleh Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Kab.Ciamis, sehingga kalah saing dengan daerah lain yang
tentunya antara Kab.Ciamis dengan daerah satunya cukup berdekatan dari segi
letak geografisnya, belum tersedianya rumusan atau standar dalam menilai
kinerja organisasi yang ada di Kab.Ciamis yang mengakibatkan kurangnya tindakan
evaluasi dari pimpinan dalam rangka
untuk memperbaiki pelayanan terhadap masyarakat khususnya terkait pelayanan
pariwisata yang ada di Kab.Ciamis.
Berdasarkan
uraian diatas maka penulis memiliki dorongan untuk melakukan penelitian karya
tulis ilmiah dengan judul penelitiannya adalah : “pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap kinerja pegawai dalam upaya pengembangan destinasi pariwisata di Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab.Ciamis”.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Dengan
berdasarkan pada uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa yang menjadi rumusan masalah dalam melakukan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
gaya kepemimpinan di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab.Ciamis ?
2. Bagaimana
prestasi kerja pegawai dalam upaya pengembangan destinasi pariwisata di Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab.Ciamis ?
3. Bagaimana
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja pegawai dalam upaya pengembangan
destinasi pariwisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab.Ciamis ?
4. Bagaimana
pengembangan destinasi pariwisata yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Kab.Ciamis ?
C.
TUJUAN
PENELITIAN
Adapun
tujuan-tujuan yang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk
mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kab.Ciamis
2. Untuk
mengetahui bagaimana pestasi kerja pegawai dalam upaya pengembangan destinasi
pariwisata di Dinas Pariwisata dan Ekonomi kreatif Kab.Ciamis
3. Untuk
mengetahui bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja pegawai
dalam upaya pengembangan destinasi pariwisata di Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Kab.Ciamis ?
4. Untuk
mengetahui bagaimana pengembangan destinasi pariwisata yang dilakukan oleh
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab.Ciamis ?
D.
KEGUNAAN
ATAU MANFAAT PENELITIAN
Adapun
kegunaan atau manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara
teoritis :
a. Dilakukannya
penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi berupa pemikiran terkait
harus dibuatnya rumusan atau standar terhadap gaya kepemimpinan di Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab.Ciamis.
2. Secara
praktis :
a. Sebagai
bahan dalam rangka penyelesaian tugas individu mata kuliah Perencanaan
Penelitian Administrasi.
b. Sebagai
bahan masukan bagi pemerintah khususnya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kab.Ciamis dalam hal pengembangan destinasi pariwisata.
c. Sebagai
bahan masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan referensi.
d. Dijadikan
sebuah perbandingan bagi penelitian untuk kedepannya.
e. Dapat
menyeimbangkan antara teori yang dipelajari dengan praktek dilapangan khhusunya
terkait adanya pengaruh kinerja organisasi terhadap pengembangan destinasi
pariwisata di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab.Ciamis.
f. Meningkatkan
pengetahuan dan melatih diri peneliti dalam melakukan penulisan karya tulis
ilmiah untuk dapat melakukan penelitian secara logis dan objektif dalam
menyelesaikan permasalahan sebagaiman yang telah diuraikan sebelumnya.
E.
TINJAUAN
PUSTAKA
Dalam
melakukan penelitian karya ilmiah penuis haruslah memiliki kejelasan titik
tolak dalam melakukan penelitian sebelum akhirnya melakukan penelitian ke
lapangan, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Sugiono (2011) , dia
mengatakan bahwa “kajian pustaka berkaitan dengan
kajian teoritis dan referensi lain yang terkait dengan
nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti”.
Berdasarkan definisi kajian pustaka sebagaimana yang telah diuraikan diatas,
maka penulis dapat menguraikan terkait materi atau teori yang dijadikan
landasan pemikiran dalam rangka melakukan penelitian ini, yaitu :
1.
Tinjauan
tentang gaya kepemimpinan,
yaitu
sebagai berikut :
1.1 Definisi kepemimpinan
Menurut Kerlinger dan
Padhazur (1987), kepemimpinan adalah
”kemampuan tiap pimpinan di dalam
mempengaruhi dan menggerakkan bawahannya sedemikian rupa sehingga para
bawahannya bekerja dengan gairah, bersedia bekerjasama dan mempunyai disiplin
tinggi, dimana para bawahan diikat dalam kelompok secara bersama-sama dan
mendorong mereka ke suatu tujuan tertentu.”
Susilo
(1998) menyatakan bahwa :
“kepemimpinan
merupakan keseluruhan aktivitas dalam rangka mempengaruhi orang-orang agar mau
bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang memang diinginkan bersama”.
Perkataan pemimpin
atau leader memiliki berbagai pengertian. Pemimpin merupakan dampak
interaktif dari faktor individu atau pribadi dengan faktor situasi.
Karjadi (1983) mendefinisikan
“pemimpin adalah
orang yang mampu menggerakkan orang-orang lain agar orang-orang dalam suatu organisasi
yang telah direncanakan dan disusun terlebih dahulu dalam suasana moralitas
yang tinggi, dengan penuh semangat dan kegairahan dapat menyelesaikan
pekerjaannya masing-masing dengan hasil yang diharapkan”
Wahjosumidjo
(1984), kepemimpinan adalah “proses antar hubungan atau interaksi antara
pemimpin, bawahan dan situasi”.
1.2 Definisi gaya
kepemimpinan
Gaya
kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang
tersebut mencoba mempengaruhi orang lain seperti yang ia lihat (Thoha, 1993).
Kebanyakan orang menganggap gaya kepemimpinan merupakan tipe kepemimpinan. Hal
ini antara lain dinyatakan oleh Siagian (2003) bahwa gaya kepemimpinan
seseorang adalah identik dengan tipe kepemimpinan orang yang bersangkutan.
Wahjosumidjo
(1994) mengatakan bahwa perilaku pemimpin dalam proses pengambilan keputusan
dan pemecahan masalah sesuai dengan gaya kepemimpinan seseorang. Gaya tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Gaya kepemimpinan Direktif adalah
kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan yang akan dilakukan diputuskan
oleh pimpinan semata-mata.
2. Gaya kepemimpinan Konsultatif adalah
kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh pemimpin
setelah mendengarkan masukan/saran dari bawahan.
3. Gaya kepemimpinan Partisipatif
adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan
dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan.
4. Gaya kepemimpinan Delegatif adalah
kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan
lebih banyak diserahkan kepada bawahan.
2. Tinjauan tentang
kinerja pegawai, sebagai berikut :
2.1 definis kinerja pegawai
Kinerja dapat
diartikan sebagai gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau
kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang
tertuang dalam rencana strategi suatu organisasi.
Menurut Dessler (1997),
kinerja merupakan prosedur yang meliputi :
(1) penetapan
standar kinerja;
(2) penilaian
kinerja aktual pegawai dalam hubungan dengan standar-standar ini;
(3) memberi
umpan balik kepada pegawai dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk
menghilangkan kemerosotan kinerja atau terus berkinerja lebih tinggi lagi.
Mengenai
ukuran-ukuran kinerja pegawai, Ranupandojo dan Husnan (2000) menjelaskan secara
rinci sejumlah aspek yang meliputi:
1. Kualitas kerja adalah mutu hasil
kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan. Kualitas kerja diukur
dengan indikator ketepatan, ketelitian, keterampilan dan keberhasilan kerja. Kualitas kerja
meliputi ketepatan, ketelitian, kerapihan dan kebersihan hasil pekerjaan.
2. Kuantitas kerja yaitu banyaknya hasil kerja sesuai dengan
waktu kerja yang ada, yang perlu diperhatikan bukan hasil rutin tetapi seberapa
cepat pekerjaan dapat terselesaikan. Kuantitas kerja meliputi output, serta
perlu diperhatikan pula tidak hanya output yang rutin saja, tetapi juga
seberapa cepat dia dapat menyelesaikan pekerjaan yang ekstra.
3. Dapat tidaknya
diandalkan termasuk dalam hal ini yaitu mengikuti instruksi, inisiatif, rajin,
serta sikap hati-hati.
4. Sikap, yaitu
sikap terhadap pegawai perusahaan dan pekerjaan serta kerjasama.
3.1 tinjauan tentang pengembangan destinasi pariwisata
Pada hakikatnya hal yang menjadi
dasar didirikannya sebuah organisasi khususnya organisasi sector pblik yaitu
untuk melayani masyarakat, mensejahterakan masyarakat yang dilakukan dalam
segala bidang,salah satunya yaitu melalui bidang pariwisata. Diharapkan dengan
adanya organisasi pemerintah melalui Dinas yang memiliki tugas pokok dan fungsi
dalam bidang kepariwisataan dapat secara masksimal dalam upaya pengembangan destinasi
pariwisata yang ada di daerah tersebut. Sebagaiman yang dijelaskan bahwa
destinasi merupakan suatu tempat yang dikunjungi dengan waktu yang signifikan
selama perjalanan seseorang dibandingkan dengan tempat lain yang dilalui selama
perjalanan.
Lebih lanjut, Prof.I Gede
Pitana,M.Sc dalam bukunya pengantur ilmu pariwisata (2009) menyebutkan bahwa
ada beberapa komponen-komponen pengembangan destinasi pariwisata yaitu :
1. Atraksi destinasi
Merupakan
elemen-elemen yang terkandung dalam destinasi dan lingkungan di dalamnya yang
secara individual atau kombinasinya memegang peran penting dalam memotivasi
wisatawan untuk berkunjung ke destinasi tersebut. Atraksi destinasi bisa berupa
atraksi alam seperti landscape,
pantai, pegunugan, iklim, lembah, atraksi buatan seperti kota bersejarah, taman
dan resort, atraksi budaya seperti atraksi teatrikal, drama, festival, museum
dan galeri, dan atraksi social seperti kesempatan berbaur dengan masyarakat di
daerah tujuan wisata dan ikut mengalami cara hidup bersama mereka.
2. Fasilitas destinasi
Merupakan
elemen dalam destinasi atau berhubungan dengan destinasi yang memungkinkan
wisatawan tinggal di destinasi tersebut untuk menikmati atau berpartisipasi
dalam atraksi yang ditawarkan. Fasilitas destinasi bisa berupa akomodasi,
restoran, café dan bar, transportasi
termasuk penyewaan alat transportasi dan taksi, serta pelayanan lain termasuk
took, salon, pelayanan infromasi dan sebagainya.
3. Aksesibilitas
Merupakan
mudah atau sulitnya wisatawan menjangkau destinasi yan diinginkannya. Akses
berkaitan dengan infrastruktur transportasi, seperti lapangan udara, terminal
bus dan kereta api, jalan tol, rel kereta api dan sejenisnya. Termasuk di
dalamnya tekonologi transportasi yang mampu menghemat waktu dan biaya untuk
menjangkau destinasi wisata tersebut.
4. Imej (image)
Meerupakan
idea tau kepercayaan yang dimiliki wisatawan tentang produk atau pelayanan yang
mereka beli atau akan dibeli. Imej destinasi tidak selalu berdasarkan
pengalaman atau fakta tetapi dapat dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi
factor motivasi atau pendorong yang kuat untuk melakukan perjalanan wisata ke
destinasi tersebut.
5. Harga
Merupakan
jumlah keseluruhan dari biaya-biaya selama perjalanan wisata yang mencakup
akomodasi, makanan dan minuman, biaya perjalanan dan partisipasi dalam
pelayanan yang dikonsumsi selama berada di destinasi yang
Dituju.
Harga sangat bervariasi menurut kelas paket wisata yang diambil, musim, tipe
aktivita yang dipilih, jarak destinasi wisata dan sebagainya.
3.
Tinjauan tentang hubungan atau
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai
Gaya Kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki oleh
seseorang dalam mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama
dan berdaya upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan
maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung
pada efektivitas kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan.
Dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi
memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut
dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja
para pegawainya (Siagian, 1999).
Pemimpin yang terdapat pada organisasi harus memiliki
kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan bawahannya, yaitu pegawai yang terdapat
di organisasi yang bersangkutan, sehingga dapat menunjukkan kepada bawahannya
untuk bergerak, bergiat, berdaya upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan. Akan tetapi hanya mengerahkan seluruh pegawai saja tidak
cukup, sehingga perlu adanya suatu dorongan agar para pegawainya mempunyai
minat yang besar terhadap pekerjaanya. Atas dasar inilah selama perhatian
pemimpin diarahkan kepada bawahannya, maka kinerja pegawainya akan tinggi.
F.
Kerangka
berfikir
Idealnya
organisasi baik itu yang berorientasi pelayanan kepada masyarkat ataupun yang
berorientasi pada keuntungnya tentunya peranan pimpinan merupakan hal utama
dalam mencapai pencapaian kinerja yang baik. pimpinan bukan hanya berbicara
mengenai kedudukan yang lebih tinggi dalam suatu organisasi akan tetapi juga
sebagai pemegang utama dalam pengoptimalan pencapaian kinerja khususnya yang
dapat mempengaruhi tingkat kinerja pegawai yang ada dibawahnya.
Berikut ini
dikemukakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini untuk memahami
fenomena kepemimpinan pada organisasi pemerintahan salah satunya di Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab.Ciamis, khususnya tentang pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kinerja pegawainya. Terdapat berbagai faktor yang
mempengaruhi gaya Kepemimpinan yang diterapkan seorang pemimpin dalam suatu
organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan yang
diterapkan digolongkan dalam tiga kategori yaitu: faktor karakteristik
pemimpin, faktor karakteristik pegawai dan faktor situasi. Gaya
kepemimpinan yang digunakan seorang pemimpin memiliki pengaruh terhadap kinerja
pegawai.
Untuk
kepentingan penelitian ini, kinerja pegawai dipandang sebagai hasil kerja yang
dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi yang sesuai
wewenang dan tanggung jawabnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Ukuran-ukuran kinerja pegawai ini meliputi kualitas kerja, dan kuantitas kerja.
Kinerja pegawai
selain dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpinnya
(Kepala Dinas), juga dipengaruhi oleh karakteristik pegawai yang bersangkutan
serta situasi yang terdapat pada lingkup organisasi. Kinerja pegawai akan
berpengaruh terhadap Kinerja Organisasi pelayanan terhadap masyarakat. Alur
pemikiran tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
![]() |
![]() |
G.
Hipotesis
Hipotesis
adalah suatu pernyataan sementara mengenai sesuatu, yang keandalannya biasanya
tak diketahui (James S. Black dan Bean J. Champion, 2009 : 109).
Dengan
berdasar pada rumusan masalah serta uraian teori yang telah ditulis sebelumnya, maka dapat
dirumuskan tentang hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
H0 : “ gaya kepemimpinan tidak
berpengaruh kepada kinerja pegawai dalam
upaya pengembangan destinasi pariwisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kab.Ciamis”
H1: “gaya kepemimpinan berpengaruh
kepada kinerja pegawai dalam upaya pengembangan destinasi pariwisata Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab.Ciamis”
H.
METODE
PENELITIAN
Dalam melakukan penulisan karya tulis ilmiah
tentunya diperlukan sebuah metode yang kemudian dijadikan cara yang dapat
menjamin atas sifat objektifnya terhadap hasil penelitian yang dilakukan. Sebenarnya
metode penelitian adalah cara alamiah untuk memperoleh data dengan kegunaan dan
tujuan tertentu. Atau seperti yang disebutkan oleh Sugiyono (2004: 1) bahwa
Metode penelitian merupakan “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.”
Dalam hal penggunaan metode penelitian, terdapat aspek-aspek
dalam menggunakan metodelogi penelitian yaitu sebagai berikut :
1. Desain atau jenis penelitian
Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain atau jenis
penelitian lapangan (observasi) yang bersifat kuantitatif.
Menurut Jonathan Sarwonno (2006)
“metode penelitian kuantitatif adalah
“penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya”.
2. Opersionalisais
variable
Variabel
adalah sebuah konsep yang mempunyai nilai (Husaini Usman, 2011 : 8). Kemudian
dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu : varibel bebas
(X) dan varibel terikat (Y).
Menurut
Husaini Usman (2010) menjelaskan bahwa :
“Variabel
bebas (X) atau yang disebut juga independent
variable adalah ubahan yang menjadi
sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Sedangkan yang dimaksud
dengan variabel terikat (Y) adalah ubahan terikat yang dipengaruhi atau yang
memjadi akibat dari adanya pengaruh variabel independen”.
Dibawah
ini terdapat kisi-kisi penelitian dengan berdasarkan kepada variabel bebas (X)
dan variabel terikat (Y).
Variabel
|
Dimensi
|
Indikator
|
Item
pertanyaan
|
(X)
gaya kepemimpinan
|
1.
gaya direktif
2.
gaya konsultatif
3.
gaya partisipatif
4.
gaya delegatif
|
1.
pemberian petunjuk kepada pegawai
2.
dapat menerima saran dan/atau masukan dari bawahan/pegawai
3.
keterlibatan langsung dalam pelaksanaan tugas
4.
pekerjaan diberikan seluruhnya kepada bawahan/pegawai
|
|
(Y)
kinerja pegawai
|
1.
kualitas kerja pegawai
2.
kuantitas kerja pegawai
|
1.
ketepatan
2.
ketelitian
3.
keterampilan
4.kebersihan dan kerapihan hasil kerja
5.
penghematan biaya dalam melaksanakan tugas
6.
efisiensi waktu dalam melaksanakan tugas
|
|
3. Unit analisis,
populasi, sampel dan sampling
Dalam
penelitian ini yang menjadi unit analis yaitu terkait adanya pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kab.Ciamis. didalam unit analis ini terdapat pula populasi.
Menurut
Sudjana dalam buku statistika menyebutkan bahwa :
“populasi
adalah totalitas semua niali yang mungkin, baik hasil menghitung maupun
pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu
mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas”
Dalam
hal ini, yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai yang bekerja di Kantor
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab.Ciamis.
Menurut
Sugiyono sampel adalah “bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”.
Dalam
penelitian apabila akan menggunakan sampel haruslah memperhatikan apabila
hitungan untuk subjeknya kurang dari 100 maka sebaiknya seluruh jumlah dari hasil hitungan
tersebut diambil sehingga pada akhirnya dikatakan pengambilan populasi, akan
tetapi apabila jumlah hitungan lebih dari 100 maka dapat diambil 20% - 25% atau
lebih dari jumlah seluruhnya.
Adapun
pengambilan penghitungan penelitian ini menggunakan populasi, dimana peneliti
mengambil seluruh jumlah pegawai yang bekerja di Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Kab.Ciamis.
4. Teknik pengumpulan data
Pada
hakikatnya metode ilmiah ialah gabungan antara berpikir secara deduktif dengan
induktif. Jika pengajuan rumusan hipotesis tersebut dengan susah payah
diturunkan dari kerangka teoritis dan kerangka berpikir secara deduktif, maka
untuk menguji bahwa hipotesis diterima atau ditolak perlu dibuktikan
keberadaannya dengan teknik tertentu yang disebut dengan teknik pengumpulan
data. Dimana selanjutnya data-data tersebut dianalisis dan disimpulkan secara
deduktif dan akhirnya peneliti memutuskan bahwa hipotesis ditolak atau diterima.
Adapun
beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.
Studi pustaka
Peneliti
mendapatkan informasi terkait penelitian ini dengan berdasarkan kepada
buku-buku literature yang peneliti gunakan termasuk dokumen-dokumen yang
lainnya terkait materi penelitian tersebut.
b.
Studi lapangan
Peneliti
mendapatkan informai terkait penelitian ini dengan menggunakan terlibat
langsung di lapangan, adapun beberapa cara dalam melakukan studi lapangan
adalah :
1)
Observasi
Dapat
diartikan sebagai pengamatan dan per catatan secara sistematis terhadap gejala
yang tampak pada objek penelitian. Obersevasi langsung dilakukan terhadap objek
di tempat terjadi atau yang sedang diamatinya, sedangkan observasi tidak
langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu
peristiwa yang sedang diselidiki.
2)
Angket
teknik
pengumpulan data
dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula
oleh responden
5. Teknik pengolahan data/teknik
analisis data
Sesuai dengan jenis
penelitian ini, maka teknik pengolahan yang
penulis gunakan yaitu teknik pengolahan kuantitatif dengan menggunakan metode
statistik. Sebelum teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
diterapkan, terlebih dahulu data dideskripsikan dengan mengungkapkan mean,
median, modus, dan standar deviasi, juga disajikan daftar distribusi frekuensi
dan histogram.
Adapun teknik analisis
data yang penulis gunakan yaitu:
1.
Uji kualitas data
Penelitian
yang mengukur variabel dengan menggunakan instrumen kuesioner harus dilakukan
pengujian kualitas terhadap data yang diperoleh. Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan reliable sebab kebenaran
data yang diolah sangat menentukan kualitas hasil penelitian.
2.
Uji Validitas data
Uji
validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mempu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian
validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung
korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor. Jika
korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai
tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan
valid dan sebaliknya (Ghozali, 2009:49).
3.
Uji Realibilitas
Menurut
Sumadi Suryabrata (2004: 28) reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil
pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus
reliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan.
6.
Lokasi dan Jadwal Penelitian
a.
Lokasi Penelitian
Lokasi
atau tempat dilakukannya penelitian yaitu di kantor Dinas Pariwsata dan Ekonomi
Kreatif Kab.Ciamis.
b.
Jadwal Penelitian
No.
|
Kegiatan
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agust
|
Sept
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
Jan
|
1.
|
Masa
Penjajakan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Penyusunan
Proposal penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
a. Pengumpulan
data
b. Pengolahan
data
c. Analisis
data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
Penyusunan
skripsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
Sidang skripsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
DAFTAR
PUSTAKA
Ph.D
Keban T.Yeremias, Memahami good governance dalam perspektif sumber daya
manusia, 2011, Gava Media, Yogyakarta.
Pitana
Gde I dan Diarta Surya Ketut, pengantar ilmu pariwisata, 2009, penerbit andi,
Yogyakarta.
Komentar
Posting Komentar